Jumat, 22 Juli 2011

Bagaimana Sikap Anda Terhadap Tayangan OVJ?

th1979.wordpress.com
Walau saya tidak pernah melakukan survey secara serius, apalagi bisa menganalisis hasil-hasil survey itu, namun dari beberapa teman yang pernah saya tanyai, ternyata ada dua sikap yang bertolak belakangan dalam menyikapi acara komedi OVJ (Opera van Java) yang tayang di TransTV. Saya tidak akan menyodorkan data-data yang detail menganai tayangan komedi yang dibintangi oleh Parto, Aziz, Sule, Andre, Nunung, dan bintang tamu dari berbagai kalangan itu.

Mereka yang menggemari OVJ mengatakan, acara ini sangat menghibur dan katanya, bisa menghilangkan stres. Dari beberapa responden yang menyatakan menggemari itu, bisa diasumsikan tingkat intelektualitasnya memang kurang. Ini dibuktikan ketika beberapa orang dari penggemar itu diminta membaca sebuah buku filsafat, mereka bilang tidak mengerti dan ngantuk. Juga memang didapatkan fakta, penggemar OVJ kebanyakan dari kalangan bawah, baik secara status ekonomi, status sosial, dan lain-lain.

Sedangkan mereka yang tidak menyukai OVJ malah berpendapat radikal, OVJ adalah acara yang menyesatkan pelajaran sejarah karena sering acara itu diinspirasi dari cerita sejarah baik yang faktual maupun yang fiksi (mitos). Para pembawa OVJ telah melakukan pelesetan dari kisah yang terjadi dalam sejarah maupun mitos itu, sehingga hal ini bisa mengaburkan ilmu sejarah dan mitologi. Semestinya, OVJ benar-benar membawakan sejarah atau mitos yang sesungguhnya tanpa plesetan dari inti cerita.

Pihak yang tidak menggemari OVJ mengatakan, OVJ hanya menambah setres, sebab mengajak berleha-leha, dagelan, tidak serius dan seperti gampangan, sedangkan persoalan hidup semakin hari terasa tambah berat saja, apalagi yang bergaji pas-pasan. Kata mereka, persoalan yang berat tidak bisa disikapi dengan berleha-leha dan gampangan. Barangsiapa yang berleha-leha maka kelak akan terperangah, dan barangsiapa yang bersikap gampangan atau menggampangkan, maka ia pun akan dinilai gampangan alias "cetek".

Seperti dikatakan ekonom Amerika terkemuka, Peter F. Drukker, bahwa modal primadona di era paska kapitalis bukan lagi terletak pada tanah dan uang, tapi pada ilmu pengetahuan. Adapun ilmu dan pengetahuan, didapatkan dengan tiga cara: 1) pengalaman empirik, referensi (bacaan), dan imajinasi analitik. Nah, kata penolak OVJ, bagaimana bisa kita berhadapan dengan masa depan yang semakin memprimadokan ilmu pengetahuan bila kita setiap hari dicekoki oleh acara yang secara afektif adalah kosong?

Lalau bagaimana sikap Anda?

2 komentar:

anak bungsu mengatakan...

ada yang menyukainya, kayaknya banyak, makanya tuh tayangan bisa bertahan bisa setahun lebih. gw sendiri, jujur aja, gak suka menontonnya. tapi kita harus demokratis. kalau gw gak suka yang lain suka, ya gw tinggal pindah channel atau mematikan tv.

Tapi emang sih, ovj ni kurang mendidik, itu menurut gw.

PecelLeleRacing mengatakan...

Kalo menurut ane sih,..
acara kayak OVJ itu biar kata kurang mendidik,.
tapi
"that's impressions alternative to eliminate saturation"

ya khan,..??