Senin, 12 September 2011

Sae(i)pul Jamil Menangis Bahagia karena bisa kawin lagi


Selalu, ya selalu segera kupindahkan cahnnel TV saat begitu menyalakannya, tiba-tiba yang muncul tayangan infotainment. Aku tidak suka, bahkan bisa disebut anti acara infotainment. Namun hari Selasa tanggal 13 September sekita pukul 06.30 WIB, aku berhenti sejenak dan menyimak infotainment yang diprotes dan diharamkan oleh sebagian masyarakat Madura itu. TV yang kutonton TRANS TV. Berita pertama soal Saepul Jamil, dan aku teringat kemuakan Sujiwo Tejo menyimak keganjilan yang terjadi menyusul kecelakaan maut yang merenggut nyawa isteri Saepul Jamil. Ternyata sikap saya senada dengan Sujiwo Tejo.
Aku melihat hipokritisi pada wajah Saepul Jamil. Ia nampak menangis di satu sisi, tangis yang sengaja diumbar dan sadar kamera, tangis indikatif seperti tukang sinetron memerankan adegan sedih. Ya, kulihat seperti itu drama kesedihan yang didramatisir dan diperpanjang oleh TV itu.
Tapi di lain shooting, ia tersenyum-senyum memancarkan kebahagiaan, mungkin karena bisa kawin lagi. Saya jadi ingat Putu Wijaya, dan kuharap Putu Wijaya bisa menuliskan hal ini dengan baik. Aku bukan penulis yang baik. Hanya yang kurasakan, mungkin seperti yang dirasakan masyarakat Madura dan anggota MUI saat melihat infotainment, yaitu mengeluarkan fatwa haram. Aku hanya memprediksi, sebulan setelah kejadian ini, berita yang diumbar tentang Saepul Jamil adalah kabar tentang ia mengencani gadis, padahal belum kering tanah kuburan almarhummah.
Tapi ini era demokratis. Maka secara demokratis pula ketika nongol infotainment, segera kupindahkan channel TV. Dari rumah ke rumah teman atau saudara, kalau kebetulan TV nyala, nyaris mereka tidak menonton infotainment. Jikapun Anda, yang nonton biasanya, maaf, pembentu rumah tangga. Ini era demokratis, mereka bebas menyiarkan acara kemunafikan seperti tayangan Saepul jamil itu, dan aku pun berhak mencap, sekalipun akan disebut pembunuhan karakter. Sesungguhnya, Saepul Jamil dan infotainment itu yang telah melakukan pembunuhan karakter. Aku hanya mengatakan apa yang mereka lakukan.

1 komentar:

PecelLeleRacing mengatakan...

Oalah,...
Arek iku jik pancet ae ket mbiyen
Wedo'an ae gaweane.